-->
BAB 4
PENARIKAN SUMBERDAYA MANUSIA
Penarikan
karyawan-karyawan baru bagi organisasi akan terus merupakan tantangan bagi
semua departemen personalia. Kadang-kadang kebutuhan karyawan baru ecara jelas
sebelumnya karena renana-rencana sumberdaya manusia disusun dengan baik. Pada
saat lain,departemen personalia dihadapkan dengan permintaan yang mendadak
untuk mnegisi lowongan secepat mungkin. Dalam kedua kasus tersebut, penarikan
pelamar atau calon karyawan merupaka kegiatan penting.
Penarikan
(recruitment) adalh proses pencarian dan ‘pemikatan’ para calon karyawan
(pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Proses ini dimulai ketika
para pelamar dicari dan berakhir bila lamaran-lamaran (aplikasi) mereka
diserahkan. Hasilnya adalah sekumpulan pencari kerja darimana para karyawan
baru diseleksi . pelaksanaan penarikan biasanya merupakan tanggung jawab
departemen personalia, meskipun kadang-kadang digunakan para spesialisis proses
penarikan yang disebut recruiters.
Proses penarikan penting karena kualitas sumberdaya manusia organisasi
tergantung pada kualitas penarikannya.
Adapun maksud dan pentingnya penarikan ini adalah :
·
Menetukan kebutuhan penarikan tenaga kerja
·
Meningkatkan jumlah pelamar kerja secara efisien
·
Membantu meningkatkan rating proses seleksi dengan
mengurangi jumlah pelamar kerja yang underqualified atau overqualified
·
Mengurangi kemungkinan berhenti atau mutasi setelah
diangkat
·
Memenuhi kewajiban organisasi melaksanakan program
pemerataan kesempatan kerja
·
Mengidentifikasi dan menyiapkan calon-calon tenaga
kerja yang potensial
·
Meningkatkan efektivitas organisasi dan individu baik
untuk jangka pendek maupun panjang
·
Menilai efektivitas berbagai teknik dan lokasi
rekrutmen
Tujuan aktivitas penarikan terdiri dari :
1. Memikat pelamar yang
melamar kesempatan kerja
2. Mempengaruhi pelamar
menerima tawaran yang mereka terima
3. Sebagai sarana
pertukaran informasi
ALASAN MENGADAKAN REKRUTMEN
Ada beberapa alasan yang mendorong suatu organisasi
melakukan penarikan pegawai yaitu :
1. Berdirinya organisasi
baru
2. Adanya perluasan
kegiatan organisasi
3. Terciptanya pekerjaan
dan kegiatan-kegiatan baru
4. Adanya pekerja yang
pindah keorganisasi lain
5. Adanya pekerja yang
berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat sebagai tindakan punitive
6. Adanya pekerja yang
berhenti karena memasuki usia pension
7. Adanya pekerja
yang meninggal dunia
Penarikan Orang-orang yang diangkat secara
Politik
Rekrutmen ini dilakukan tidak hanya untuk menarik atau
mendapatkan tenaga-tenaga yang bersifat teknis, tetapi juga perekrutan
dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang bersifat politis. Di samping itu
perekrutan juga dilakukan untuk pengisian jabatan-jabatan eksekutif dan staf
ahli.
Hal-hal yang merupakan salah satu ciri perbedaan
antara pimpinan yang diangkat secara politis dengan pimpinan yang diangkat
berdasarkan karir yaitu:
a)
Orang yang diangkat/ditunjuk secara politis biasanya orientasi
kesetiaannya ke atas, yakni kepada pejabat yang mengangkatnya. Orang-orang tersebut dikenalkan dengan pegawai-pegawai dan jabatan-jabatannya dikarenakan kesetiaan politik dan psikologi yang telah mereka berikan kepada pejabat yang terpilih.
kesetiaannya ke atas, yakni kepada pejabat yang mengangkatnya. Orang-orang tersebut dikenalkan dengan pegawai-pegawai dan jabatan-jabatannya dikarenakan kesetiaan politik dan psikologi yang telah mereka berikan kepada pejabat yang terpilih.
b) Mereka
biasanya tidak banyak mengetahui tentang struktur dan fungsi dari instansi
pemerintah yang mereka jalankan, walupun mungkin penunjukan mereka didasarkan
kepada latar belakang pengalaam yang dianggap berkaitan denagn posisi yang
mereka duduki
c)
Mereka kebanyakan adalah orang-orang yang juga dianggap berhasil dalam
usaha-usahanya di sektor swasta.
d)
Orang-orang yang terpilih secara politikini dalam hal-hal tertentu, mungkin
melihat para birokrat karir sebagai orang-orang yang tidak tida mempunyai daya
tanggap secara pilitik,, termasuk loyalitas mereka terhadap program-program
atau kebijakan-kebijakan dari pemerntah terdahulu. Oleh karena itu para pejabat
terpilih memandang proteksi-proteksi pelayanan sipil sebagai red tape
(berbelit-belit) yang memelihara pegawai-pegawai yang tidak produktif pada
pegawai-pegawai mereka.
KENDALA-KENDALA
PENARIKAN
Agar proses penarikan berhasil,
perusahaan perlu menyadari berbagai kendala. Batasan-batasan ini ersumber dari
organisasi, pelaksanaan penarikan dan lingkungan eksternal. Meskipun kendala
yang dihadapi perusahaan bervariasi dari situasi dengan situasi lainnya, uraian
berikut mencakup berbagai kendala yang paling umum.
Kebijaksanaan-kebijaksanaan
Organisasional
Berbagai kebijaksanaan organisasioal
merupakan sumber batasan potensial. Kebijaksanaan-kebijaksanaan ini berusaha
untuk mencapai keseragaman, manfaat hubungan masyarakat, ekonomis, dan
sasaran-sasaran lain yang tidak berhubungan dengan penarikan. Diantara kebijaksanaan-kebijaksanaan
organisasional penting yang akan mempengaruhi penarikan adalah :
1.
Kebijaksanaan promosi
Kebijaksanaan Promosi dari dalam dimaksudkan
untuk memberikan lepada karyawan sekarang kesempatan pertama untuk mengisi
lowongan-lowongan pekerjaan. Kebijaksanaan ini akan meningkatkan moral dan
partisipasi karyawan, serta membantu kegiatan “pemeliharaan” para karyawan.
2.
Kebijaksanaan Kompensasi
Kendala umum yang dihadapi pelaksana
penarikan adalah kebijaksanaan-kebijaksanaan penggajian atau pengupahan.
Organisasi biasanya menetapkan “range” upah untuk berbagai pekerjaa yang
berbeda. Besarnya kompensasi yang ditawarkan organisasi akan mempengaruhi minat
pencari kerja untuk menjadi pelamar serius. Sebagai contoh, bila tingkat
“harga” pasar bagi seorang akuntan junior adalah antara Rp 300.000,00 sampai
dengan Rp 400.000,00 per bulan, maka jumlah pelamar yang memuaskan akan sedikit
kalau perusahaan hanya dapatmenawarkan gaji RP 200.000,00 samapi dengan Rp
250.000,00 per bulan.
3.
Kebijaksanaan Status Karyawan
Banyak perusahaan mempunyai kebijaksanaan
penerimaan karyawan dengan status honorer, musiman atau sementara, atau”part-time”.
Meskipun minat pelamar terhadap tipe status penerimaan seperti ini semakin
tinggi, kebijaksanaan tersebut dapat menyebabkan perusahaan menolak karyawan
“qualified” yang menginginkan status kerja “full-time”.
4.
Kebijaksanaan Penerimaan Tenaga Lokal
Perusahaan mungkin mempunyai kebijaksanaan
untuk menarik tenaga-tenaga lokal dimana perusahaan berlokasi dan beroperasi.
Prioritas penarikan ini biasanya dimaksudkan untuk lebih terlibat dalam
masyarakat dan mejalin hubungan baik dengan lingkungan masyarakat disekitar
perusahaan.
Rencana-rencana
Sumberdaya Manusia
Rencana
sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor yang garus dipertimbangkan dalam
proses penarikan. Dengan merinci persediaan keterampilan, rencana latihan dan
pengembangan serta promosi dan transfer, rencana personalia menguraikan
pekerjaan-pekerjaan mana yang harus dipenuhi melalui penarikan dan mana yang
akan diisi secara internal. Rencana ini membantu proses penarikan karena
meringkas kebutuhan-kebutuhan penarikan di waktu yang akan datang.
Kondisi
Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja merupakan suatu wilayah geografis
dimana kekuatan-kekuatan suplai
(orang-orang yang sedang mencari pekerjaan) berinteraksi dengan
kekuatan-kekuatan permintaan ( perusahaan-perusahaan yang sedang mencari
karyawan) dan dengan demikian menentukan harga tenaga kerja. Pemahaman akan
kondisi pasar tenaga kerja memungkinkan menajemen dapat memperkirakan suplai
tenaga kerja yang tersedia untuk penarikan karyawan. Bila suplai dalam wilayah
geografis tertentu terbatas, penarikan harus diperluas dan biasanya biaya-biaya
tenaga kerja akan lebih besar. Sebaliknya , bila suplai karyawan yang “
qualified” relatip tinggi dalam pasar tenaga kerja lokal, maka harga tenaga
kerja akan cenderung menjadi rendah.
Kondisi
–kondisi Lingkungan Eksternal
Kondisi-kondisi
diluar perusahaan sangat mempengaruhi penarikan. Di samping perubahan-perubahan
dalam pasar tenaga kerja, tingkat pengangguran, kondisi dan tingkat pertumbuhan
perekonomian, hukum pemburuan, proyeksi angkatan kerja oleh Departemen Tenaga
Kerja, kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan-keterampilan tertentu, dan
kegiatan penarikan para pesaing, semua akan mempunyai dampak pada upaya-upaya
penarikan perusahaan . Meskipun faktor-faktor tersebut telah dipertimbangkan dalam
perencanaan sumberdaya manusia, lingkungan ekonomi dapat berubah secara cepat
sesudah rencana disetujui.
Seperti
halnya kondisi perekonomian, penjualan dan perubahan perilaku pesaing juga
sering memaksa perusahaan untuk mnyelesaikan upaya penarikannya. Persaingan
yang semakin ketat untuk memperebutkan tenaga-tenaga berkualitas (seperti,
kasus “pembajakan” manajer) memerlukan program penarikan yang lebih agresif.
Dan bila ondisi bisnis menurun, perusahaan mungkin harus mengurangi kegiatan
penarikan.
Persyaratan-persyaratan
Jabatan
Tentu
saja, persyaratan-persyaratan setiap jabatan adalah salah satu kendala
penarikan. Sebagai contoh, untuk menariktenaga-tenaga trampil adalah lebih
sulit daripada tenaga-tenaga tidak terampil. Departemen personalia perlu
mempelajari permintaan-permintaan jabatan dari informasi analisis jabatan, dan
komentar para manajer. Pengetahuan akan persyaratan-persyaratan jabatan
memungkinkan bagian personalia untuk memilih cara terbaik dalam program penarikan
dengan batasan-batasan yang ada.
Kebiasaan-kebiasaan
Pelaksana Penarikan
Keberhasilan
pelaksanaan penarikan di masa lalu akan membentuk kebiasaan-kebiasaan. Memang
hal ini dapat menghilangkan keputusan-keputusan yang memakan waktu, tetapi juga
bisa meneruskan kesalahan-kesalahan atau menghindarkan alternatif-alternatif
yang lebih efektif. Dengan demikian para pelaksana penarikan memrlukan umpan
balik positif dan negatif, agar mereka tidak hanya menggantungkan diri pada
kebiasaan yang telah terbentuk.
SALURAN-SALURAN
PENARIKAN
Metode-metode penarikan sering disebut sebagai
saluran-saluran (channels). Ada
perusahaan menunggu secara pasif para pelaar lowongan pekerjaan yang datang
kepadanya. Di lain pihak, banyak perusahaan lainnya menggantikan pendekatan
lebih agresif dalam penarikan karyawan potensial. Perusahaan dan pelamar
biasanya memanfaatkan sejumlah terbatas saluran yang tersedia. Berbagai saluran
atau sumber yang dapat digunakan untuk penarikan karyawan adalah :
1.
Walk – ins
Pelamar atau pencari pekerjaan datang sendiri
ke perusahaan dan kemudian mengisi blangko lamaran yang telah disediakan.
Lamaran-lamaran ini disimpan dalam suatu file sampai ada lowongan pekerjaan
atau samapi lamaran dinyatakan tidak valid lagi.
2.
Rekomendasi Dari Karyawan (Employee
Referrais)
Para karyawan perusahaan sekarang bisa
merekomendasi penari pekerjaan kepada departemen personalia. Metode ini
mempunyai beberapa kebaikan khaas. Pertama, karyawan yang memberikan
rekomendasi berarti telah melakukan penyaringan pendahulan.
3.
Pengiklanan
Want
ad
Menguraikan pekerjaan dan “benefit”,
mengidentifikasikan perusahaan dan memberitahukan bagaimana cara untuk melamar
disebutkan dalam iklan itu.
Blind
ad
Suatu
blind ad adalah want ad yang tidak menyebutkan perusahaan, pelamar yang berminat
diminta mengirimkan lamaran ke P.O Box dengan nomor tertentu pada kantor pos
atau pada perusahaan surat kabar.
4.
Agen Penempatan
Tenaga Kerja
Penarikan tenaga kerja juga dapat dilakukan melalui
agen penempatan kerja (employment agencies), baik pemerintah maupun swasta.
Setiap pemerintahan biasanya mempunyai kantor penempatan tenaga kerja. Di
indonesia , kantor-kantor penempatan ada di seluruh daerah dan dikelola oleh
masing-masing Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja.
5.
Lembaga Pendidikan
Pekerjaan dalam perusahaan menjadi semakin teknis dan
kompleks, sehingga perusahaan makin memerlukan para sarja lulusan pendidikan
tinggi.
6.
Organisasi Karyawan
Di negara maju, di mana serikat buruh cukup kuat,
perusahaan dapat menarik karyawan dengan keterampilan tertentu melalui
organisasi karyawan.
7.
Leasing
Untuk menyesuaikan dengan fluktuasi kebutuhan
personalia jangka pendek, perusahaan bisa menarik karyawan honorer yang dibayar
secara harian atau perjam. Hal ini telah banyak bermanfaat dalam bidang
tertentu. Dengan cara leasing perusahaan tidak hanya mendapatkan personalia
terlatih baik dan terpilih tetapi juga menghindari perusahaan dari kewajiban
dalam pensiun, asuransi dan kompensasi.
8.
Nepotisme
Penarikan anggota keluarga merupakan komponen program
penarikan yang tidak dapat dielakkan dalam perusahaan perseorangan atau
keluarga. kebijaksanaan seperti ini tidak berkaitan dengan penarikan atas dasar
kecakapan, tetapi berdasarkab kepentingan dan kesetiaan terhadap perusahaan.
9.
Asosiasi
Profesional
Berbagai asosiasi profesional (seperti KADIN, IW API,
HIPMI, IAI, dsb) dapat berfungsi sebagai sumber penarikan. Organisasi tersebut
mungkin menyelenggarakan kegiatan penempatan untuk membantu para profesional
mendapatkan pekerjaan.
Evaluasi Penarikan
Tidak semua perusahaan berhasil dalam program-program penanganannya. Oleh karena itu, sumber-sumber yang digunakan senantiasa harus dievaluasi dan dinilai dengan derajat sukses dalam perolehan personalia yang cakap dan memenuhi persyaratan.
Tidak semua perusahaan berhasil dalam program-program penanganannya. Oleh karena itu, sumber-sumber yang digunakan senantiasa harus dievaluasi dan dinilai dengan derajat sukses dalam perolehan personalia yang cakap dan memenuhi persyaratan.
Jumlah pelamar, meskipun merupakan petunjuk tentang memikat tidaknya program penarikan, mempunyai nilai terkecil dalam penentuan efektivitas program. Karena para pelamar-pelamar dapat ditarik dengan berbagai metode tetapi mungkin tidak menghasilkan penerimaan yang berhasil. Memang evaluasi seperti ini juga akan tercakup dalam penilaian prosedur atau proses seleksi, tetapi kita percaya bahwa seseorang tidak akan dapat secara tepat mengevaluasi program penarikan tanpa mempertimbangkan hasilnya, yaitu penempatan yang berhasil.
Blanko Lamaran Pekerjaan
Blanko lamaran pekerjaan (job application blank) mengumpulkan informasi tentang para pelamar dalam bentuk yang seragam. Informasi yang dikumpulkan dari setiap pelamar hendaknya dapat diperbandingkan.
Blanko lamaran pekerjaan (job application blank) mengumpulkan informasi tentang para pelamar dalam bentuk yang seragam. Informasi yang dikumpulkan dari setiap pelamar hendaknya dapat diperbandingkan.
Data Pribadi
Hampir semua blanko lamaran dimulai dengan permintaan akan data pribadi. Nama, alamat, nomor telepon dan status perkawinan adalah beberapa pertanyaan yang hampir universal. Departemen personalia harus mampu menunjukan bahwa pertanyaan-pertanyaaan tersebut mempunyai hubungan dengan pekerjaan.
Hampir semua blanko lamaran dimulai dengan permintaan akan data pribadi. Nama, alamat, nomor telepon dan status perkawinan adalah beberapa pertanyaan yang hampir universal. Departemen personalia harus mampu menunjukan bahwa pertanyaan-pertanyaaan tersebut mempunyai hubungan dengan pekerjaan.
Lamaran bisa mencakup informasi tentang kesehatan, berat, dan tinggi badan, cacat yang akan menghambat pelaksanaan pekerjaan, dan sakit bawaan. Selanjutnya, informasi megenai jumlah tanggungan dan kepada siapa perusahaan menghubungi dalam keadaan darurat juga lazim ditanyakan.
Pendidikan dan Keterampilan
Bagian pendidikan dan keterampilan pada blanko lamaran dirancang untuk megungkap kemampuan-kemampuan pelamar. Sedangkan pertanyaan tentang keterampilan khusus bisa digunakan untuk menilai prospek karyawan.
Bagian pendidikan dan keterampilan pada blanko lamaran dirancang untuk megungkap kemampuan-kemampuan pelamar. Sedangkan pertanyaan tentang keterampilan khusus bisa digunakan untuk menilai prospek karyawan.
Pengalaman Kerja
Pelamar sering diminta untuk menguraikan pekerjaan-pekerjaan masa lalunya. Dari informasi ini, perusahaan dapat mengetahui apakah pelamar adalah seseorang yang senang berpindah pindah pekerjaan atau cenderung menjadi karyawan setia. Kadang-kadang pertanyaan tentang pengalaman menyangkut juga dengan pengalaman kerja di bidang kemiliteran.
Pelamar sering diminta untuk menguraikan pekerjaan-pekerjaan masa lalunya. Dari informasi ini, perusahaan dapat mengetahui apakah pelamar adalah seseorang yang senang berpindah pindah pekerjaan atau cenderung menjadi karyawan setia. Kadang-kadang pertanyaan tentang pengalaman menyangkut juga dengan pengalaman kerja di bidang kemiliteran.
Status Pekerjaan
Beberapa pertanyaan lamaran berkaitan dengan sasaran pekerjaan dan kesediaan bekerja pelamar. Tercakup pada pertanyaan ini adalah posisi jabatan yang dicari, kesediaan untuk menerima jabatan-jabatan lain, tanggal mulai bekerja yang diinginkan, gaji atau upah yang diharapkan, dam status penerimaan sebagai part timer, karyawan tetap, honorer atau full timer.
Beberapa pertanyaan lamaran berkaitan dengan sasaran pekerjaan dan kesediaan bekerja pelamar. Tercakup pada pertanyaan ini adalah posisi jabatan yang dicari, kesediaan untuk menerima jabatan-jabatan lain, tanggal mulai bekerja yang diinginkan, gaji atau upah yang diharapkan, dam status penerimaan sebagai part timer, karyawan tetap, honorer atau full timer.
Keanggotaan Organisasi, Penghargaan dan Hobi
Pelamar adalah lebih dari sekedar calon karyawan. Mereka juga wakil perusahaan dalam masyarakat. Untuk jabatan-jabatan manajerial dan profesional, kegiatan-kegiatan “off the job” bisa membuat seorang calon lebih disukai dibanding calon –calon lain. Sedangkan hobi bisa memperkuat keterampilan-keterampilan pekerjaan dan menunjukan jalan keluar untuk stress dan frustasi, atau kesempatan-kesempatan pelayanan selanjutnya terhadap perusahaan.
Pelamar adalah lebih dari sekedar calon karyawan. Mereka juga wakil perusahaan dalam masyarakat. Untuk jabatan-jabatan manajerial dan profesional, kegiatan-kegiatan “off the job” bisa membuat seorang calon lebih disukai dibanding calon –calon lain. Sedangkan hobi bisa memperkuat keterampilan-keterampilan pekerjaan dan menunjukan jalan keluar untuk stress dan frustasi, atau kesempatan-kesempatan pelayanan selanjutnya terhadap perusahaan.
Referensi
di samping referensi-referensi tradisional dari para karyawan lama atau teman-teman, pelamar bisa ditanya tentang informasi referensi lainnya. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup catatan kriminal dan latar belakang pelamar. Informasi-informasi semacam itu penting terutama untuk jabatan-jabatan tertentu, seperti kasir.
di samping referensi-referensi tradisional dari para karyawan lama atau teman-teman, pelamar bisa ditanya tentang informasi referensi lainnya. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup catatan kriminal dan latar belakang pelamar. Informasi-informasi semacam itu penting terutama untuk jabatan-jabatan tertentu, seperti kasir.
Tanda Tangan
Pelamar pada umumnya diminta untuk menandatangani dan mencantumkan tanggal lamaran mereka. Sebelum tanda-tangan biasanya ada kalimat yang menyatakan otorisasi dan jaminan pelamar bahwa semua informasi yang diberikan benar.
Pelamar pada umumnya diminta untuk menandatangani dan mencantumkan tanggal lamaran mereka. Sebelum tanda-tangan biasanya ada kalimat yang menyatakan otorisasi dan jaminan pelamar bahwa semua informasi yang diberikan benar.
TEKNIK PENARIKAN
Teknik-teknik rekrutmen, baik di sektor publik maupun
swasta dapat dilakukan melalui asas disentralisasikan atau didesentralisasikan,
tergantung keadaan (besarnya) organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja
yang hendak direkrut.
1.
Centralized
Recruitment TechniqiueTeknik (Rekrutmen yang
Disentralisasikan)
Jika instansi tersebut mempunyai beberapa ribu
pekerja, dan jika departemen-departemen yang berbeda merekrut sejumlah besar
pekerja juru ketik atau teknis bagi tipe kedudukan yang sama, rekrutmen yang
disentralisasikan akan lebih sering dipakai karena lebih efisien biaya.
Jika rekrutmen disentralisasikan, instansi yang
mengelola sumber daya manusia itu akan bertanggungjawab untuk meminta dari para
manajer akan perkiraan-perkiraan periodik mengenai jumlah dan tipe
pekerja-pekerja baru yang dibutuhkan di waktu akan datang.
1. Jenis pekerja,
klasifikasi, dan besarnya gaji
1. lokasi tugas (unit
geografis dan organisasi)
2. gambaran dari
kewajiban-kewajiban kerja.
3. Kualifikasi minimal
4. Tanggal mulai kerja
5. Prosedur-prosedur
pelamaran,
6. Tanggal penutup bagi
2.
Decentralized Recruitment Techniqiue (Teknik Rekrutmen yang Didesentralisasikan)
Rekrutmen yang didesentralisasikan terjadi di
instansi-instansi yang relatif kecil, kebutuhan-kebutuhan rekrutmen terbatas,
dan dalam mana setiap instansi mempekerjakan berbagai tipe pekerja. Rekrutmen
dengan cara ini selalu dipakai untuk posisi-posisi khas profesional, ilmiah,
atau administratif bagi suatu instansi tertentu. Selama masa resesi, di mana
permintaan akan pekerjaan-pekerjaan pemerintah meningkat tetapi lowongannya
terbatas, maka penggunaan rekrutmen dengan cara ini lebih efektif.
Teknik Name Request (kombinasi antara
politik dan pelayanan sipil). Teknik kombinasi antar politik dan sipil
merupakan proses rekrutmen yang melibatkan nilai-nilai political
responsiveness dan managerial efficiency. Khusunya
untuk lowongan-lowongan jabatan profesional dan administratif tingkat atas,
sistem ini lebih banyak dipergunakan tingkat atas, teknik name
request ini sering dipergunakan, walaupun teknik ini tidak terlepas
dari kelemahan-kelemahan.
Kelemahan-kelemahan tersebut adalah:
1. Karena dapat mengarah
sistem cronyism dalam pengangkatan seseorang dan bisa
bertentangan dengan tujuan-tujuan social equity atau efficiency dari
instansi-instansi.
2. Karena bisa membatasi
hak-hak pegawai
3. Dapat secara tidak
adil mengeluarkan nama-nama dari para pelamar yang telah ada lebih dahulu dalam
daftar
Pandangan lain berpendapat bahwa melalui teknik ini
instansi memungkinkan untuk mewawancarai dan melakukan praseleksi terhadap
pelamar yang memenuhi tuntutan kualifikasi. Dengan demikian akan dapat menekan
biaya terutama biaya surat menyurat.
DAFTAR PUSTAKA
Hani,
Handoko. 2014. Manajemen Personalia dan
Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta
Sulistiyani, Ambar Teguh. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia:Konsep, Teori dan Pengembangan dalam
Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta:
Graha Ilmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar