Rabu, 04 Januari 2017

Bapak Koperasi Indonesia



Sudahkah kita mengenal siapa Bapak Koperasi Indonesia? 


Kita semua pasti sudah mengenal Bapak Moh. Hatta, karena disetiap pelajaran sejarah tentang perjuangan bangsa Indonesia pasti terdengar nama Beliau. Tetapi, tidak hanya sebagai proklamator Indonesia Beliau juga adalah sebagai bapak koperasi Indonesia. Beliau adalah pahlawan nasional yang sudah dikenal dalam memperjuangkan kemerdakaan Indonesia. 

Berikut Biografi singkat mengenai Bung HattaJ

Bung Hatta lahir di kota Bungkittinggi, Sumatera Barat, Indonesia pada tanggal 12 Agustus 1902. Orang tua beliau bernama bapak Muhammad Djamil dan ibu Siti Saleha. Bung Hatta lahir dengan nama aslli Muhammad Athar. Beliau berdua saudara dengan kakanya bernama Rafiah yang lahir pada tahun 1900. Di Batuhampar ayah dan kakek dari Bung Hatta terkenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar. Dari kecil Bung Hatta sudah dididik dengan penuh ajaran agama islam dan pengetahuan tentang rasa nasionalisme oleh keluarganya.

Namun, pada usia 7 bulan ayah Beliau meninggal dunia. Setelah ditinggal oleh suaminya, ibu Bung Hatta menikah dengan seorang pedagan dari Palembang bernama Agus Haji Ning, dari hasil pernikahan ini, mereka memiliki empat orang anak, yang semuanya adalah perempuan. Sehingga, Bung Hatta sekarang menjadi berenam bersaudara.

Pada awal mulanya, Bung Hatta menempuh pendidikan formal di sekolah rakyat biasa, namun tak lama kemudian Beliau berheti bersekolah dan pindah ke sekolah dasar pada zaman kolonial Belanda  bernama ELS (Europeesche Lagere School) Beliau sekolah di sekolah ini sampai tahun 1913.

Setelah lulus dari ELS, Beliau melanjutkan pendidikannya di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), sekolah ini merupakan Sekolah Menengah Pertama pada zaman kolonial Belanda di Indonesia. Pada masa-masa Beliau sekolah di MULO, Beliau telah tertarik dengan pergerakan. Sejak tahun 1916, timbulah perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa dan Jong Ambon. Karena beliau berasal dari Sumatera, maka Beliau masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond. Di perkumpulan ini Beliau menjabat sebagai bendara, mulai saat ini lah Beliau menyadara bahwa betapa pentingnya arti keuangan bagi hidupnya suatu perkumpulan. Sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun sumbangan dari luar, akan lancar jika para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Menjadi bendahara di Jong Sumatranen Bond membuatnya menerapkan sifat yang menjunjung tinggi rasa tanggung jawab dan disiplin.

Bung Hatta bersekolah di Handels Hoge School Rotterdam Pada tahun 1921. Selama bersekolah disana, beliau aktif dalam kegiatan organisasi dan Beliau masuk di organisasi sosial Indische Vereninging yang kemudian menjadi organisasi politik dengan adanya pengaruh Ki Hajar Dewantoro, Cipto Mangunkusomo, dan Douwes Deker.Pada tahun 1924, organisasi Indische Vereninging berganti nama menjadi Indonesische Vereniging (Perhimpunan Indonesia). Bung Hatta banyak ikut serta dalam organisasi bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan pada zaman itu.


Bung Hatta dan Soekarno memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, selanjutnya pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia sedangkan Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia.

Hatta menikah dengan Rahmi Hatta di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Kemudian mereka memilih bertempat tinggal di Yogyakarta. Dari hasil perkawinan ini, Beliau dikaruniai oleh 3 orang anak perempuan yang bernama Meutia Farida Hatta, Gemala Rabi'ah Hatta, dan Halida Nuriah Hatta.

Bung Hatta sangat aktif dalam memberikan petuah di berbagai perguruan tinggi. Beliau juga menulis  karangan dan buku-buku ilmiah dalam  bidang ekonomi dan koperasi. Beliau juga sangat aktif dalam membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita serta tujuan dalam konsepsi ekonominya. 

Pada tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari koperasi di Indonesia. Karena besarnya aktivitasnya dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 beliau diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikirannya mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun pada tahun 1971.

Berbagai penghargaan Beliau peroleh seperti, bandar udara internasional Jakarta, Bandar Udara Soekarno-Hatta, menggunakan nama Beliau sebagai penghormatan terhadap jasa-jasanya terhadap Negara Indonesia. Selain itu juga nama Mohammad Hatta  diabadikan di Belanda sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem dengan nama Mohammed Hattastraat.

Beliau memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada (UGM) di Yoyakarta. Setelah Beliau melepaskan jabatannya sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, banyak gelar akademis yang diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Salah satunya adalah Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkannya sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian.
  
Bung Hatta meninggal dunia pada tanggal 14 Maret 1980, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Beliau dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta dan sambutan terakhir sebelum Beliau di makamkan dengan upacara kenegaraan yang dipimpin secara langsung oleh Wakil Presiden pada waktu itu yaitu, Adam Malik. Beliau ditetapkan sebagai pahlawan proklamator pada tahun 1986 oleh pemerintahan Soeharto.

Pada tanggal  23 Oktober 1986 Beliau bersama dengan mendiang Soekarno ditetapkan sebagai pahlawan proklamator. Pada tanggal 7 November 2012, Bung Hatta secara resmi bersama dengan Soekarno ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  (SBY) sebagai Pahlawan Nasional.

Sekian Biografi singkat tentang Bapak Koperasi kita, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua☺


Tidak ada komentar:

Posting Komentar